![]() |
Photo by Adrianna Calvo on Pexels. |
Kehidupan
di sosial media itu keras. Di sosmed, pengagguran aja bisa kelihatan
keren dengan cara memotivasi orang, padahal diri sendiri aja hidupnya
ga karuan.
Di
sosmed sok tegar, padahal di kehidupan nyatanya aja, pasang regulator
gas elpiji udah gak mau karena ketakutan gas bakal meledak.
Saya
pernah kenal orang, dia naik gunung lalu caption di sosmednya dia
bilang,
“Masa
daki gunung gini aja gak bisa? Haaah dasar payah dasar lemah!”
Dia
sempat seperjalanan bersama saya ketika naik gunung. Tahu apa yang
terjadi? Sepanjang perjalanan pulang dia kelelahan dan mengeluh tidak
bisa jalan, hanya bisa tiduran termenung sambil meracau di tenda.
Sebenarnya,
hak siapa aja sih, mau share apapun di sosmed asalkan masih dalam
kaidah-kaidah kesopanan. Maka dari itu, jangan cepat terpancing pada
suatu kiriman di sosmed. Sosial media bukan WYSIWYG (What you see
is what you get). Kadang apa yang orang lain perlihatkan di
sosmed bukanlah yang sebenarnya ada dan terjadi dalam hidupnya.
Karena ada orang yang termotivasi hanya membagikan hal positif di
sosmed, that's why kita melihat hidup orang itu rasanya cuman
senang-senang aja. Yang gak enaknya ya diskip. Ga perlu orang lain tahu.
Hal
terpenting menurut saya, jangan terlalu ingin mencampuri urusan orang
lain. Jangan kepo berlebihan. Saya bisa ngomong gini emang karena
saya udah pernah mengalami banyak hal, termasuk melakukan kebalikan dari dua hal
yang saya sebut tadi.
Urusan
orang lain, jika kita tahu sedikit saja, percaya deh kita pasti ada
keinginan untuk mencari tahu lebih jauh. Itu normal karena memang
seperti itu sifat alamiah manusia; selalu mencari. Maka dari itu,
jangan terlalu banyak mencari tahu. Toh bisa saja hal tersebut malah
mengaktifkan penyakit hati yang sudah dormant dalam diri kita.
Nanti kita ngiri, komen yang ngga-ngga, dan jadilah kita seperti
netizen yang maha benar dengan segala komentarnya.
Apa
yang kita yakin benar, suarakan saja, jangan takut dan gengsi.
Toh
untuk menilai benar atau tidaknya tindakan yang akan kita lakukan,
kita sendiri punya common sense. Sesuatu yang tidak perlu
diajarkan lagi, apalagi umur sudah 20 ke atas. Maka dari itu, dalam
bersosmed, bahkan dalam hal apapun, berlakulah adil sejak dalam
pikiran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar